Kamis, 08 Desember 2011

Kalibrasi pengukuran

Kalibrasi merupakan hal yang penting pada pengukuran industri dan pengaturan/kontrol. Dapat didefinisikan sebagai pembandingan harga spesifik input dan output instrumen terhadap standar referensi yang bersangkutan. Kalibrasi ini memberikan garansi pada aIat atau instrumen bahwa ia akan bekerja dengan ketelitian yang dibutuhkan dan jangkauan yang dispesifikasikan dalam lingkungan yang tertentu pula. Dengan alat yang telah dikalibrasi pembuat atau pemroses dapat memproduksi barang dengan kualitas sesuai dengan spesifikasi.

Dengan proses kalibrasi maka kesalahan dan koreksi maka kesalahan dan koreksi dapat ditentukan/dijelaskan, Kalibrasi harus dilakukan secara
periodik untuk menguji kebenaran unjuk kerja alat atau sistem, untuk itu diperlukan standar sebagai pembanding kerja. Pembanding ini memerlukan opeator yang telah ahli/ terlatih, dan perlu adanya referensi standar yang baik, dan juga lingkungan yang standar (standard)/baku pula.

Kalibrasi tidak menjamin unjuk kerja instrumen tetapi sebagai indikator baik apakah unjuk kerja instrumen memenuhi keteIitian dan spesifikasi jangkauan (range) pada pemakaian alat itu. Kalibrasi kembali selalu diperlukan karena instrumen telah diubah penyetelannya, karena berubah dengan waktu/tua, baru direparasi, pemakaian berlebihan.

Sertifikat kalibrasi yang telah didapatkan dapat digunakan sebagai tanda verifikasi oleh pembuatnya dan memberikan kepercayaan kepada pemakai alat sebagai jaminan. Standar yang diterima dapat dikatagorikan sebagai standar primer, sekunder dan standar kerja.   Standar primer sangat teliti dan harga satuan absolutnya telah diberi sertifikat oleh National Standard Institution yang harus berada dalam toleransi yang diizinkan. Standar ini sangat mahal untuk membeli dan memeliharanya. Absolut memberi arti tidak bergantung/bebas, tidak relatif tetapi pasti.

Standar referensi terkalibrasi yang diturunkan dari standar absolut disebut standar sekunder. Standar ini dapat dimiliki oleh banyak instansi yang dapat ditera dengan standar primer kembali. Jarak waktu kalibrasi standar sekunder  bergantungan pada ketelitian dan tipe standar yang dipelihara. Standar normal yang diperlukan di industri dan laboratorium, mempunyai ketelitian setingkat lebih rendah dari standar sekunder, disebut standar kerja (working standard).

Pada fasilitas kalibrasi industri yang dilengkapi baik harus memiliki standar primer/sekunder, beserta alat kalibrasi untuk simpangan (displacement) kecepatan, percepatan, gaya, tekanan, aliran, temperature, tegangan listrik, arus listrik, waktu dan frekuensi yang banyak dibutuhkan industri.

Tabel 1.1. menunjukkan beberapa standar yang dipelihara dengan ketelitian yang dapat dihasilkan. Standar sedikitnya mempunyai ketelitian setingkat lebih tinggi daripada instrumen yang akan dikalibrasi.

Dalam semua prosedur kalibrasi dianjurkan untuk melakukan pembacaan naik danmenurun. Pada transduser mekanik atau elektro-mekanik, prosedur ini memperlihatkan adanya kerugian karena gesekan, histerisis atau semacamnya, sedangkan dalam alat listrik murni menunjukkan nonlinier dan relaktansi magnit.


Tabel 1. Standar kalibrasi

(Sumber :  Diktat ITB 1988/1989  bidang instrumentasi elektronika)

0 komentar:

Posting Komentar