Dalam dunia Industri, kegunaan FAN dan BLOWER sangatlah berguna untuk ventilasi dan untuk proses industri yang memerlukan aliran udara. Sistim fan penting untuk menjaga pekerjaan proses industri, dan terdiri dari sebuah fan, motor listrik, sistim penggerak, saluran atau pemipaan, peralatan pengendali aliran, dan peralatan penyejuk udara (filter, kumparan pendingin, penukar panas, dll)
Fan, blower dan kompresor dibedakan oleh metode yang
digunakan untuk menggerakan udara, dan oleh tekanan sistim operasinya. The American Society of Mechanical Engineers (ASME) menggunakan rasio spesifik, yaitu rasio tekanan pe ngeluaran terhadap tekanan hisap, untuk mendefinisikan fan, blower, dan kompresor Komponen sistem FAN |
Karakteristik Sistim
Jika mengacu pada pembahasan mengenai tekanan statis maka dalam sistim digunakan istilah resistansi sistim. Resistansi sistim merupakan jumlah kehilangan tekanan statis dalam sistim. Resistansi sistim merupakan fungsi pola susunan saluran, pengambilan, lengkungan dan penurunan tekanan yang melintasi peralatan, sebagai contoh bag filter atau siklon. Resistansi sistim bervariasi terhadap kuadrat volum aliran udara ya ng memasuki sistim. Untuk volum udara tertentu, fan dalam sistim dengan saluran sempit dan banyak tikungan dengan radius pendek akan bekerja lebih keras untuk mengatasi resistansi sistim yang lebih besar daripada dalam sistim dengan saluran yang lebih besar dan dengan lebih sedikit jumlah belokan dan panjang. Saluran panjang yang sempit dengan banyak bengkokan dan tikungan akan memerlukan lebih banyak energi untuk menarik udara untuk melaluinya. Sebagai akibatnya, untuk kecepatan fan yang sama , fan akan mampu menarik lebih sedikit melalui sistim ini daripada yang melalui sistim pendek tanpa ada belokan. Dengan begitu maka resistansi sistim meningkat secara substansial jika volum udara yang mengalir ke sistim meningkat; kuadrat aliran udara.
kurva sistim FAN dan pengaruhnya pada resistansi sistim |
Karakteristik FAN
Karakteristik fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva, Kurva fan merupakan penggambaran grafik dari sejumlah parameter yang saling terkait. Biasanya sebuah kurva akan dikembangkan untuk sekumpulan kondisi yang diberikan termasuk: volum fan, tekanan statis sistim, kecepatan fan, dan tenaga yang diperlukan untuk menggerakan fan pada kondisi yang diketahui. Beberapa kurva fan juga akan melibatkan kurva efisiensi sehingga desainer sistim akan mengetahui kondisi pada kurva fan dimana fan akan beroperasi. Perpotongan kurva sistim dan tekanan statis merupakan titik operasi. Bila resistansi sistim berubah, titik operasi juga berubah. Sekali titik operasi ditetapkan, daya yang diperlukan dapat ditentukan dengan mengikuti garis tegak lurus yang melintas melalui titik operasi ke titik potong dengan kurva tenaga (BHP)
kurva efesiensi FAN |
Karakteristik Sistim dan Kurva FAN
Pada berbagai sistim fan, resistansi terhadap aliran udara (tekanan) jika aliran udara meningkat. resistansi ini bervariasi dengan kuadrat aliran, tekanan yang diperlukan oleh sistim pada suatu kisaran aliran dapat ditentukan dan “kurva kinerja sistim”dapat dikembangkan.
Kemudian kurva sistim ini dapat diplotkan pada kurva fan untuk menunjukan titik operasi fan yang sebenarnya pada "A" dimana dua kurva (N1 dan SC1 ) berpotongan. Titik operasinya yaitu aliran udara Q 1 terhadap tekanan P1 . Sebuah fan beroperasi pada kinerja yang diberikan oleh pabrik pembuatnya untuk kecepatan fan tertentu. (grafik kinerja fan memperlihatkan kurva untuk serangkaian kecepatan fan). Pada kecepatan fan N1 , fan akan beroperasi sepanjang kurva kinerja N1 sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 4. Titik operasi fan yang sebenarnya tergantung pada resistansi sistim, titik operasi fan “A”adalah aliran (Q1 ) terhadap tekanan (P1 ).
Dua metode dapat digunakan untuk menurunkan aliran udara dari Q1 ke Q2 :
1. Metode pertama adalah membatasi aliran udara dengan menutup sebagian damper dalam sistim. Tindakan ini menyebabkan kurva kinerja sistim yang baru (SC2 ) dimana tekanan yang dikehendaki lebih besar untuk aliran udara yang diberikan. Fan sekarang akan beroperasi pada "B" untuk memberikan aliran udara yang berkurang Q2 terhadap tekanan yang lebih tinggi P2.
2. Metode kedua untuk menurunkan aliran udara adalah dengan menurunkan kecepatan dari N1 ke N2 , menjaga damper terbuka penuh. Fan akan beroperasi pada "C" untuk memberikan aliran udara Q2 yang sama, namun pada tekanan P3 yang lebih rendah. Jadi, menurunkan kecepatan fan merupakan metode yang jauh lebih efisien untuk mengurangi aliran udara karena daya yang diperlukan berkurang dan lebih sed ikit energi yang dipakai.
kurva kinerja FAN |
Hukum FAN
Fan beroperasi dibawah beberapa hukum tentang kecepatan, daya dan tekanan. Perubahan dalam kecepatan (putaran per menit atau RPM) berbagai fan akan memprediksi perubahan kenaikan tekanan dan daya yang d iperlukan untuk mengoperasikan fan pada RPM yang baru.
kecepatan,tekanan, dan daya FAN |
0 komentar:
Posting Komentar