Kamis, 29 Maret 2012

Pengertian FAN dan BlOWER

Dalam dunia Industri, kegunaan FAN dan BLOWER sangatlah berguna untuk ventilasi dan untuk proses industri yang memerlukan aliran udara. Sistim  fan penting untuk menjaga pekerjaan proses industri, dan terdiri dari sebuah fan, motor listrik, sistim penggerak, saluran atau pemipaan, peralatan  pengendali  aliran,  dan  peralatan  penyejuk  udara  (filter,  kumparan  pendingin, penukar  panas,  dll)
Fan, blower  dan kompresor  dibedakan  oleh  metode  yang
 digunakan  untuk  menggerakan udara, dan  oleh tekanan sistim operasinya. The American Society of Mechanical Engineers (ASME)  menggunakan  rasio  spesifik,  yaitu  rasio  tekanan  pe ngeluaran  terhadap  tekanan hisap, untuk mendefinisikan fan, blower, dan kompresor

Komponen sistem FAN
 
Karakteristik Sistim

Jika mengacu pada pembahasan mengenai tekanan statis maka dalam sistim digunakan istilah resistansi sistim. Resistansi   sistim merupakan  jumlah  kehilangan  tekanan  statis  dalam  sistim.  Resistansi  sistim  merupakan fungsi  pola  susunan   saluran,  pengambilan,   lengkungan  dan  penurunan  tekanan  yang melintasi  peralatan,  sebagai  contoh  bag  filter  atau  siklon.  Resistansi  sistim  bervariasi terhadap kuadrat volum aliran udara ya ng memasuki sistim. Untuk volum udara tertentu, fan dalam sistim dengan saluran sempit dan banyak tikungan dengan radius pendek akan bekerja lebih keras untuk mengatasi resistansi sistim yang lebih besar daripada dalam sistim dengan saluran yang lebih besar dan dengan  lebih sedikit  jumlah belokan  dan panjang. Saluran panjang yang sempit dengan banyak bengkokan dan tikungan akan memerlukan lebih banyak energi untuk menarik udara untuk melaluinya. Sebagai akibatnya, untuk kecepatan  fan yang sama , fan akan mampu menarik lebih sedikit melalui sistim ini daripada yang melalui sistim pendek  tanpa  ada  belokan.   Dengan   begitu  maka  resistansi  sistim   meningkat   secara substansial jika volum udara yang mengalir ke sistim meningkat; kuadrat aliran udara.
kurva sistim FAN dan pengaruhnya pada resistansi sistim


Karakteristik FAN
Karakteristik  fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva, Kurva  fan merupakan penggambaran grafik  dari sejumlah parameter yang saling terkait. Biasanya sebuah kurva akan dikembangkan untuk sekumpulan kondisi yang diberikan termasuk: volum fan, tekanan statis sistim, kecepatan fan, dan tenaga yang diperlukan untuk menggerakan fan pada kondisi yang diketahui. Beberapa kurva fan juga akan melibatkan kurva efisiensi sehingga desainer sistim akan mengetahui kondisi pada kurva fan dimana fan akan beroperasi. Perpotongan kurva sistim dan tekanan statis merupakan titik operasi. Bila  resistansi sistim berubah,  titik operasi juga berubah. Sekali titik operasi ditetapkan, daya yang diperlukan dapat ditentukan dengan  mengikuti garis tegak lurus yang melintas melalui titik operasi ke titik  potong  dengan  kurva  tenaga  (BHP)

kurva efesiensi FAN

Karakteristik Sistim dan Kurva FAN
Pada  berbagai  sistim  fan,  resistansi  terhadap  aliran  udara  (tekanan)  jika  aliran  udara meningkat. resistansi ini bervariasi dengan kuadrat aliran, tekanan yang  diperlukan oleh sistim  pada suatu kisaran aliran dapat ditentukan dan kurva kinerja sistimdapat dikembangkan.
Kemudian kurva sistim ini dapat diplotkan pada kurva  fan untuk menunjukan titik operasi fan yang sebenarnya pada "A" dimana dua kurva (N1 dan SC1 ) berpotongan. Titik operasinya yaitu aliran udara Q 1  terhadap tekanan P1 . Sebuah fan beroperasi pada kinerja yang diberikan oleh pabrik pembuatnya  untuk  kecepatan fan tertentu. (grafik kinerja  fan memperlihatkan kurva  untuk  serangkaian  kecepatan  fan).  Pada  kecepatan  fan  N1 ,  fan akan  beroperasi sepanjang kurva kinerja N1 sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 4. Titik operasi fan yang sebenarnya tergantung pada resistansi sistim, titik operasi fan Aadalah aliran (Q1 ) terhadap tekanan (P1 ).
Dua metode dapat digunakan untuk menurunkan aliran udara dari Q1  ke Q2 :
1.      Metode  pertama  adalah  membatasi  aliran  udara  dengan  menutup  sebagian  damper dalam sistim.   Tindakan ini menyebabkan kurva kinerja sistim yang baru (SC2 ) dimana tekanan yang dikehendaki lebih besar untuk aliran udara yang diberikan. Fan sekarang akan beroperasi pada  "B"  untuk memberikan aliran udara yang berkurang  Q2  terhadap tekanan yang lebih tinggi P2.
2.      Metode kedua untuk menurunkan  aliran udara adalah dengan menurunkan  kecepatan dari N1   ke  N2 , menjaga damper terbuka penuh.  Fan akan beroperasi pada  "C" untuk memberikan aliran udara Q2 yang sama, namun pada tekanan P3  yang lebih rendah. Jadi, menurunkan kecepatan fan merupakan metode yang jauh lebih efisien untuk mengurangi aliran udara  karena  daya  yang  diperlukan  berkurang  dan  lebih sed ikit  energi  yang dipakai.
kurva kinerja FAN

Hukum FAN
Fan beroperasi  dibawah beberapa  hukum tentang kecepatan, daya dan tekanan. Perubahan dalam kecepatan (putaran per menit atau RPM) berbagai fan akan memprediksi perubahan kenaikan tekanan dan daya yang d iperlukan untuk mengoperasikan fan pada RPM yang baru.


kecepatan,tekanan, dan daya FAN


0 komentar:

Posting Komentar