Minggu, 17 Februari 2013

Cara untuk menghitung ukuran kabel

 kali ini saya ingin mereview kembali mengenai cara untuk menghitung ukuran kabel,.. dalam postingan ini, saya menyadur dari isi pada forum kelistrikan serta bahan ajar kuliah....


Berikut ini metode menghitung ukuran kabel.

Ukuran kabel harus memenuhi 3 hal berikut:


Ampacity (kemampuan kabel menghantar arus),  oltage Drop (rugi2 pada kabel),
Short Circuit Withstand Capability (daya tahan kabel terhadap arus short circuit saat terjadi gangguan)
 

Ampacity
Kabel memiliki nilai ampacity yg berbeda2 berdasarkan ukurannya. Semakin besar ukuran kabel semakin besar nilai ampacity nya maka semakin besar kemampuan kabel tsb untuk menghantar arus ke beban.

Kabel harus memiliki nilai ampacity minimal lebih besar125% dari total arus beban (berdasarkan NEC standard).


Cable Ampacity ≥ 1.25 x Full Load Current

Note:

Tabel besarnya nilai ampacity bisa didapat dari catalog vendor kabel atau bisa juga dipakai table ampacity dari beberapa standard misalnya Tabel B-310 NEC standard.

 

Nilai ampacity juga berpengaruh terhadap ambient temperature dimana kabel akan digunakan sehingga perlu di koreksi (derating factor) dengan menggunakan correction factor yg sesuai. Table B-310 di NEC standard juga mencantumkan correction factor berdasarkan temperature dan jumlah conductor (grouping factor).

 

Voltage Drop
Voltage drop adalah besarnya rugi2 yg terserap pada kabel dikarenakan adanya resistance dan reactance pada kabel. Semakin besar nilai resistance dan reactance maka semakin besar voltage drop nya. Semakin panjang kabel maka semakin besar nilai reasistance dan reactance nya. Dalam memilih ukuran kabel, untuk mengurangi nilai resistance dan reactance agar voltage drop berkurang bisa dengan cara memilih ukuran kabel yg lebih besar, atau dengan cara memparalel kabel.

 Note:

Nilai resistance dan reactance pada kabel berbanding terbalik dengan luas penampang kabel sebagaimana rumus yg sudah sering kita temukan di pelajaran fisika sbb:

 

R = ρ L/A

R = nilai impedance kabel (resistance dan reactance)

ρ = tahanan jenis

L = panjang cable

A = luas penampang

Untuk menghitung voltage drop dapat menggunakan rumus sbb:

 Untuk 3 phase:

% Voltage Drop = I x (R cos.j + X sin.j ) x (L / 1000) x (100% x √3 / VLL) 

 Untuk 1 phase:

% Voltage Drop = 2 x I x (R cos.j + X sin.j ) x (L / 1000)  x (100% / VLN)

I = current in ampere

R = Resistance in ohm/1000ft

X= Reactance in ohm/1000ft

VLL = Voltage Line to Line (3 phase)

VLN = Voltage Line to neutral (1 phase)

L = Cable Length in Feet

Persyaratan besarnya maximum voltage drop yg diizinkan harus sesuai spesifikasi / standard yg digunakan, biasanya adalah sbb:

Main feeder ≤ 1 %

Branch circuit ≤ 3 %

Nilai resistance dan reactance bisa didapat dari catalog kabel vendor atau bisa mengacu standard yg dipakai misalnya Table 8 dan Table 9 NEC standard.

Nilai cos.j bisa didapat dari factor daya misalnya factor daya PF= 0.85 maka cos.j = 0.85 kemudian nilai sin.j bisa didapat dari rumus trigonometri sbb:

cos2j + sin2j = 1

Short Circuit Withstand Capability
Setelah ukuran kabel ditentukan berdasarkan ampacity dan voltage drop, maka lakukan pengecekan ketahanan kabel terhadap arus short circuit. Biasanya data ketahanan kabel terhadap short circuit current bisa dilihat dari catalog kabel vendor, atau bisa menggunakan rumus sbb:

 

               Minimum Cable size = Isc x √t / k

                     

   t = duration of short circuit

   t = 0.04 for fuse protection

     = 0.06 for MCCB

      = 0.4 for VCB

   k = 135 for copper conductor with XLPE or EPR insulation 


sebelum melakukan perhitungan dalam mengetahui ukuran kabel, alangkah baiknya untuk mengetahui :
1. Cari tahu daya tiap2 beban-beban/peralatan dan "future possibility load" jadi bisa di prediksi kabelnya
2. Dari daya tsb bisa hitung Arusnya (Ampere)
3. Dari ampere tsb  bisa tau "tingkat" panas yg dihasilkan
4. Dari tingkat panas yang dihasilkan  bisa tau material dan konstruksi kabel apa yg tepat dan berapa ukurannya

0 komentar:

Posting Komentar