Rabu, 13 Oktober 2010

Sejarah Koran

Koran atau surat kabar sudah tercetus sejak zaman Romawi kuno,sekitar 2000 tahun yang lalu.Kejadian-kejadian yang terjadi setiap hari diterbitkan dalam bentuk gulungan-gulungan papyrus (tanaman yang bias dibuat kertas) yang disebut
.Bentu koran mulai berkembang pada abad 15 ketika Eropa menemukan mesin cetak oleh Gutenberg.Saat itu Koran mulsi diterbitkan di Perancis dan Inggris.Apalagi pada tahun 1800-an revolusi Industri makin memacu jumlah oplah di Eropa dan Amerika.

Akan tetapi,seiring perkembangan zaman,pers dalam hal ini Koran sering dianggap sebagai kekuatan keempat setelah kaum agamis,bangsawan dan rakyat.Oleh karena itu,Koran sering sangat ditakuti atau malah “dibeli” oleh pihak berkuasa.Bahkan kerajaan Inggris mencanangkan peraturan izin terbit bagi Koran untuk memudahkan pengawasan isi berita agar tidak menggeserkan kekuasaan mereka.

Di Amerika Serikat,awalnya Koran dijadikan sebagai ajang kritik antar partai.Padahal fungsi dasar dari Koran itu sendiri ialah rakyat ingin adanya perlindungan bagi Koran yang menuliskan fakta agar tidak dimanipulasi kebenaran fakta tealita yang terjadi.

Pada tahun 1835,james Gordon Bennet mendirikan surat kabar AS new York Herald yang reportasenya dilakukan sendiri.Berita dibagi beberapa kategori dan politik diletakan di Halaman editorial.Koran ini menjadi awal pergerakan munculnys Koran-koran lainnya.Beberap tahun  setelah Herald,Koran-koran bermunculan di AS.Horace Greely mengeluarkan the New York Tribune.Koran ini dibaca oleh kaum petani.Kemudian pada tahun 1851,Henry J.Raymond mendirikan Koran The new Tork Times.Saat perang saudara berakhir,bisnis Koran berkembang pesat.

DI Indonesia sendiri,Koran pertama kali terbit berbahasa Belanda,Batavia Nouvelles tahun 1744.Namun Koran yang bias dibilang asli pribumi adalah Medan Priyayi terbit pertama kali januari 1907 di Bandung.Koran ini didirikan oleh RM Tirto Adhi Soerjo

Awalnya Koran ini terbit mingguan,dan kemudian berubah menjadi harian tahun 1910.Dua tahun kemudian,Medan Priyayi resmi ditutup.Sedihnya,Tirto dihukum oleh Jaksa Agung Hindia Belanda karena menghina Bupati Rembang dan disingkirkan ke Pulau Bacan Maluku.

Setelah reformasi 1998,jumlah Koran membludak hingga 1000 koran.Namun persaingan semakin ketat dan kurangnya minat baca masyarakat mengakibatkan Koran-koran bertumbangan.Nielsen Media Rearch 2008 mencatat 193 judul Koran yang ada di Indonesia,.Mm,.mungkin di tahun sekarang makin bertambah x y,..

0 komentar:

Posting Komentar