Kamis, 10 Januari 2013

Dasar Pengenalan Konsep Sistem Kontrol


kontrol automatik telah memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan pada teori kontrol dan praktis yang sangat pesat memberikan kemudahan dalam mendapatkan unjuk kerja sistem dinamik, mempertinggi kualitas, menurunkan biaya produksi, mempertinggi laju produksi, dan meniadakan pekerjaan-pekerjaan rutin dan membosankan yang biasa dilakukan manusia maka diperlukan pemahaman yang baik pada bidang ini.
Pada umumnya suatu sistem apapun yang berada di alam  ini mempunyai ciri-ciri, diantaranya terdapat tujuan tertentu pada sistem itu. Selain itu, adanya berbagai komponen pada sistem tersebut, pada komponen-komponen tersebut mempunyai fungsi masing-masing yang merupakan suatu kesatuan. Dengan kata lain, sistem terdiri
atas komponen-komponen yang mempunyai fungsi masing-masing dan saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Sistem kontrol merupakan proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga didapatkan suatu harga atau didapatkan harga-harga dalam suatu range  (jangkauan ) tertentu.
Sistem kontrol juga merupakan sebuah sistem dimana komponen-komponennya dihubungkan sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah konfigurasi sistem. Sistem kontrol tersebut mengatur sistemnya sendiri atau sistem yang lain sehingga didapatkan tanggapan sistem yang diinginkan.
Pemakaian sistem kontrol banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari baik dalam pemakaian langsung maupun tidak langsung. Sistem kontrol tersebut umumnya merupakan sistem yang pengontrolannya menggunakan cara manual otomatis.
Sistem kontrol otomatis merupakan sistem kontrol loop tertutup dengan acuan masukan atau keluaran yang dikehendaki dapat konstan atau berubah secara perlahan dengan berjalannya waktu. Tugas utama sistem kontrol adalah menjaga keluaran yang sebenarnya pada harga yang diinginkan dengan adanya gangguan dalam sistem. Sebagai contoh sistem kontrol otomatis adalah sebagai berikut:
a. Pengontrolan proses, misalnya pengontrolan temperatur, aliran, tekanan, tinggi permukaan cairan, pH, dan sebagainya.
b.Pembangkit tenaga listrik, misalnya pengaturan tegangan, frekuensi, dan sebagainya.
a. Pengontrolan numerik yaitu pengontrolan operasi yang membutuhkan ketelitian tinggi dalam proses yang berulang-ulang. Misalnya pembuatan lobang, tekstil, pengelasan, dan sebagainya.
b.Transportasi, misalnya elevator, eskalator, ban berjalan, kereta api, pesawat terbang, dan sebagainya.
c. Servomekanis
d.Bidang non teknik, misalnya bidang ekonomi, sosiologi, dan biologi.  
Sebagai dasar dalam menganalisis dan mendesain sistem kontrol adalah dengan menggunakan teori sistem linier. Plant atau proses yang akan dikontrol dapat direpresentasikan oleh hubungan sebab akibat, hal tersebut dapat dilihat dalam Gambar 1.1. Input merupakan sesuatu yang diinginkan dalam sistem kontrol, sedangkan output merupakan sesuatu yang terjadi atau merupakan tanggapan sistem.

Gambar 1.1 Hubungan Sebab Akibat dalam Sistem Kontrol

sumber : (diktat konsep sistem kontrol : Ir. Erni Yudaningtyas, MT,)


0 komentar:

Posting Komentar