kontrol automatik telah memegang
peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan pada teori
kontrol dan praktis yang sangat pesat memberikan kemudahan dalam mendapatkan
unjuk kerja sistem dinamik, mempertinggi kualitas, menurunkan biaya produksi,
mempertinggi laju produksi, dan meniadakan pekerjaan-pekerjaan rutin dan
membosankan yang biasa dilakukan manusia maka diperlukan pemahaman yang baik
pada bidang ini.
Pada umumnya suatu sistem apapun
yang berada di alam ini mempunyai
ciri-ciri, diantaranya terdapat tujuan tertentu pada sistem itu. Selain itu,
adanya berbagai komponen pada sistem tersebut, pada komponen-komponen tersebut
mempunyai fungsi masing-masing yang merupakan suatu kesatuan. Dengan kata lain,
sistem terdiri
atas komponen-komponen yang mempunyai fungsi masing-masing dan
saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Sistem kontrol merupakan proses
pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel,
parameter) sehingga didapatkan suatu harga atau didapatkan harga-harga dalam
suatu range (jangkauan ) tertentu.
Sistem kontrol juga merupakan sebuah
sistem dimana komponen-komponennya dihubungkan sedemikian rupa sehingga membentuk
sebuah konfigurasi sistem. Sistem kontrol tersebut mengatur sistemnya sendiri
atau sistem yang lain sehingga didapatkan tanggapan sistem yang diinginkan.
Pemakaian sistem kontrol banyak
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari baik dalam pemakaian langsung maupun tidak
langsung. Sistem kontrol tersebut umumnya merupakan sistem yang pengontrolannya
menggunakan cara manual otomatis.
Sistem kontrol otomatis merupakan
sistem kontrol loop tertutup dengan acuan masukan atau keluaran yang
dikehendaki dapat konstan atau berubah secara perlahan dengan berjalannya waktu.
Tugas utama sistem kontrol adalah menjaga keluaran yang sebenarnya pada harga
yang diinginkan dengan adanya gangguan dalam sistem. Sebagai contoh sistem
kontrol otomatis adalah sebagai berikut:
a. Pengontrolan proses, misalnya pengontrolan
temperatur, aliran, tekanan, tinggi permukaan cairan, pH, dan sebagainya.
b.Pembangkit tenaga listrik,
misalnya pengaturan tegangan, frekuensi, dan sebagainya.
a. Pengontrolan numerik yaitu pengontrolan
operasi yang membutuhkan ketelitian tinggi dalam proses yang berulang-ulang.
Misalnya pembuatan lobang, tekstil, pengelasan, dan sebagainya.
b.Transportasi, misalnya elevator,
eskalator, ban berjalan, kereta api, pesawat terbang, dan sebagainya.
c. Servomekanis
d.Bidang non teknik, misalnya
bidang ekonomi, sosiologi, dan biologi.
Sebagai dasar dalam menganalisis
dan mendesain sistem kontrol adalah dengan menggunakan teori sistem linier. Plant
atau proses yang akan dikontrol dapat direpresentasikan oleh hubungan sebab
akibat, hal tersebut dapat dilihat dalam Gambar 1.1. Input merupakan sesuatu
yang diinginkan dalam sistem kontrol, sedangkan output merupakan sesuatu yang
terjadi atau merupakan tanggapan sistem.
Gambar 1.1 Hubungan Sebab Akibat dalam Sistem Kontrol
sumber : (diktat konsep sistem kontrol : Ir. Erni Yudaningtyas, MT,)
0 komentar:
Posting Komentar