ATMegal6 memiliki dua memori
utama, yaitu memori data dan memori program. Selain itu, ATMega16 memiliki
memori EEPROM untuk menyimpan data. ATMega16 memiliki 16 Kbyte On-chip In-System Programmable Flash Memory
untuk menyimpan program. Karena
semua instruksi AVR memiliki format 16 atau 32 bit, flash diatur dalam
8K x 16 bit. Untuk keamanan program, flash dibagi kedalam
dua bagian, yaitu
bagian program boot dan aplikasi. Bootlader adalah program kecil yang
bekerja pada waktu start up yang
dapat memasukkan seluruh program aplikasi kedalam memori prosesor.
Gambar 1.1 Peta memory AtMega 16
Memori Data (SRAM)
Memori data ATMega16 terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32
buah register umum, 64 buah register I/O dan 1 Kbyte SRAM internal. Genaral Purpose Register menempati
alamat data terbawah yaitu 00H sampai 1FH. Sedangakan memori I/O menempati 64
alamat berikutnya mulai dari 20H sampai dengan 5FH. Memori I/O merupakan register yang khusus digunakan untuk
mengatur fungsi keseluruhan mikrokontroller seperti control register, timer/counter, fungsi-fungsi I/O. 1024 alamat
memori berikutnya mulai alamat 60H hingga 25F digunakan untuk SRAM internal.
Gambar 1.2 Pengaturan SRAM ATMegal6
Memori Data EEPROM
AT Mega16 memiliki 512 byte memori data EEPROM (Electricaly
Erasable Programmable Read Only Memory) yang terpisah dari memory program maupun memori data. Program dapat ditulis atau baca dari memori
ini. Ketika catu daya dimatikan, data terakhir yang ditulis pada memori EEPROM
masih tersimpan pada memori ini. EEPROM memiliki ketahanan sebesar 100.000 kali
proses penulisan dan penghapusan
Komunikasi Data Serial
Komunikasi data serial
sangatlah berbeda dengan format pemindahan data pararel. Disini, pengiriman bit-bit
tidak dilakukan sekaligus melalui saluran pararel, tetapi setiap bit dikirimkan satu persatu melalui
saluran tunggal. Dalam pengiriman data secara serial harus ada sinkronisasi
atau penyesuaian antara pengirim dan penerima agar data yang dikirimkan dapat
diterima dengan tepat dan benar oleh penerima.
Dalam teknik komunikasi serial
dikenal istilah format data serial. Format data serial ini terdiri dari
parameter-parameter yang dipakai untuk menentukan bentuk data serial yang akan
dikomunikasikan. Ada beberapa macam
format data serial yang dapat digunakan, dimana elemen-elemennya terdiri dari :
1.
Kecepatan mobilisasi data per bit (Baud
rate)
Laju perpindahan data serial seringkali dinyatakan dalam
satuan baud. Laju baud
dalam kanal komunikasi merupakan laju tercepat dari perpindahan bit. Kecepatan transmisi (Baud Rate) merupakan suatu hal yang sangat penting dalam komunikasi
data seri asynchron,
mengingat dalam komunikasi data seri asynchron
clock tidak ikut dikirimkan, sehingga harus
diusahakan bahwa kecepatan transmisi mengikuti standard yang sudah ada.
2. Jumlah bit data per karakter (data
length)
Dalam komunikasi data
serial mode asynchronous biasanya
berlangsung transmisi data yang dikemas dalam bentuk karakter. Dalam satu
karakter diperbolehkan terdiri dari beberapa variasi jumlah bit. Dari sekian variasi yang
diperbolehkan diantaranya adalah terdiri dari 7 bit dan 8 bit (panjang
data karakternya saja). Kedua variasi ini adalah yang paling sering digunakan
dalam komunikasi data serial.
3. Parity yang digunakan
Bit parity adalah bit yang digunakan sebagai alat
pemerikasaan kesalahan sederhana dalam proses transmisi data digital. Bit parity ini akan diletakkan setelah
susunan bit data. Kemungkinan dari
jenis parity ini ada tiga macam, yaitu : parity ganjil, parity genap dan tanpa parity
(tidak diikutkan dalam pemeriksaan kesalahan).
4.
Jumlah stop bit dan start bit
Pada komunikasi data serial
pada mode asynchronous, port serial
yang menerima karakter serial harus tahu kapan karakter itu diawali dan kapan
karakter itu diakhiri. Dari hal tersebut, maka dalam proses komunikasi data
serial juga disertakan bit awal dan bit akhir. Jika tidak ada karakter yang
dikirim, maka bit tanda yang selalu
bernilai 1 akan dikirim terus-menerus. Bit
awal (start bit) yang selalu bernilai
0 (nol) akan menandai awal dari
pengiriman suatu karakter. Setelah bit
awal, maka selalu diikuti bit data
dan bit parity jika ada.
Gambar 1.3 Format Data Komunikasi Serial
Salah satu diantara beberapa standar untuk komunikasi serial adalah RS-232. Komunikasi RS-232
dilakukan secara asinkron (asynchronous),
yaitu komunikasi serial yang tidak memiliki clock
bersama antara pengirim dan penerima, masing-masing dari pengirim maupun
penerima memiliki clock sendiri. Yang
dikirimkan dari pengirim ke penerima adalah data dengan baud rate tertentu yang ditetapkan sebelum komunikasi berlangsung
Gambar 1.4 Bentuk Gelombang Komunikasi
Serial
Pada gambar 1.4 diatas memperlihatkan
bentuk gelombang komunikasi serial dengan 8-bit
data, tanpa parity, 1 stop bit. Pada
keadaan stanby, jalur RS-232 ditandai
dengan mark state atau Logika HIGH. Pengiriman data diawali dengan
start bit yang berlogika 0 atau LOW,
berikutnya data dikirimkan bit demi bit mulai dari LSB (Least Significant Bit) atau bit
ke-0. Pengiriman setiap byte diakhiri
dengan stop bit yang berlogika HIGH. Untuk kondisi LOW setelah stop bit, ini
adalah start bit yang menandakan data
berikutnya akan dikirimkan. Jika tidak ada lagi data yang ingin dikirim, maka
jalur transmisi ini akan dibiarkan dalam keadaan HIGH.
0 komentar:
Posting Komentar