Kamis, 06 Januari 2011

Rugi-rugi pada fiber optik

Setiap bahan pasti selalu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya,dimana kerugian pada Fiber optic menimbulkan rugi-rugi yang tetap terjadi padan transmisi gelombang cahaya. Pada umumnya rugi-rugi serat optik dibagi berdasarkan dari mana rugi-rugi tersebut ditimbulkan, yaitu :

  1. Rugi-rugi yang timbul dari bahan Fiber optik

  2. Rugi-rugi yang timbul akibat penggunaan serat optik tersebut sebagai media transmisi.
A. Rugi-Rugi karena Bahan


1. Absorption Loss

Rugi-rugi yang disebabkan karena masih banyaknya kotoran-kotoran pada bahan gelas (terutama yang terbuat dari glass multi komponen). Kotoran-kotoran tersebut dapat berupa logam (besi, tembaga) atau air dalam bentuk ion-ipn yang dapat menyerap sinar yang melaluinya akan berubah menjadi energi panas. Energi panas ini akan menyebabkan daya berkurang.

Untuk memperkecil rugi-rugi akibat ion-ion kotoran karena adanya unsur-unsur logam dan lain-lain pada serat optik, maka kebersihan dan kemurnian bahan gelas sangat menentukan. Salah satu cara memperkecil kerugian tersebut adalah dengan teknik pengendapan uap kimia (Chemical Vapour Deposition), dimana dengan diendapkannya ion-ion kotoran tersebut, redaman dapat diperkecil

2. Rayleigh Scattering Loss

Peristiwa ini terjadi karena adanya berkas cahaya yang meengenai suatu materi dalam serat optik yang kemudian menghamburkan/ memancarkan berkas-berkas cahaya tersebut ke segala arah. Hal ini disebabkan ketidak homogenan materi yang terdapat dalam serat optik tersebut yang mempunyai sifat menghamburkan suatu berkas cahaya

B. Rugi-rugi karena penggunaaan Serat Optik sebagai Media Transmisi

1. Rugi-rugi karena pelengkungan

Rugi-rugi ini terjadi pada saat sinar melalui serat optik yang dilengkungkan, dimana sudut datang sinar lebih kecil dari pada sudut kritis sehingga sinar tidak dipantulkan sempurna tapi dibiaskan.
Untuk mengurangi rugi-rugi karena pelengkungan maka harga Numerical Arpature dibuat besar.

Numerical Aperture adalah ukuran atau besarnya sinus sudut pancaran maksimum dari sumber optik yang merambat pada inti serat yang cahayanya masih dapat dipantulkan secara total, dimana nilai NA juga dipengaruhi oleh indeks bias core dan cladding.



2. Microbending Loss

Rugi-rugi ini termasuk sebagai akibat adanya permukaan yang tidak rata (dalam orde mikro) sebagai akibat proses perbaikan bahan yang kurang sempurna.
3. Splicing Loss

Rugi-rugi ini timbul karena adanya gap antara dua serat optik yang disambung. Hal ini terjadi karena dimensi serat optik yang demikian kecil sehingga penyambungan menjadi tidak tepat sehingga sinar dari bahan serat optik ke serat optik lainnya tidak dapat dirambatkan seluruhnya. Ada beberapa kesalahan dalam penyambungan yang dapat menimbulakn rugi-rugi splicing, yaitu:
  • Sambungan kedua serat optik membentuk sudut
  • Kedua sumbu berimpit namun masih ada celah diantara keduanya
  • Ada perbedaan ukuran antara kedua serat optik yang disambung
4. Rugi-rugi Coupling

Rugi–rugi ini timbul karena pada saat serat optik dikopel/ disambungkan dengan sumber cahaya atau photo detektor. Hal ini dapat terjadi karena energiyang diradiasikan oleh sumber optik dapat dimasukkan ke dalam serat optik. Kualitas kopling dinyatakan dengan effisiensi kopling.

.

0 komentar:

Posting Komentar