Partial discharge
diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan lokasi dan mekanisme terjadinya PD
tersebut yaitu : internal discharge, surface discharge, dan corona discharge.
a.
Internal Discharge
Internal
discharge terjadi pada void (rongga) atau permukaan konduktor yang runcing di dalam volume
material isolasi padat atau cair. Pada sistem kelistrikan, bahan isolasi
menjadi pemisah antara konduktor dan ground. Bahan isolasi padat
mempunyai permitivitas relatif er
besar sekitar 3, sedangkan udara
atau gas biasanya dianggap 1. Dengan demikian bila di dalam isolasi padat terdapat void yang berisi gas, maka pada saat beroperasi, gas menahan tekanan medan listrik yang lebih besar dibanding isolasi padat seperti yang gambar 1. Padahal kekuatan isolasi gas jauh lebih kecil dari isolasi padat. Dengan demikian, pada saat isolasi padat masih menahan kuat medan listrik jauh di bawah ambang kekuatannya, gas yang berada di dalam void mungkin sudah tidak mampu lagi menahan kuat medan listrik yang dialaminya. Akibatnya gas sudah mengalami breakdown, sementara isolasi padat masih dalam kondisi sehat. Kejadian ini disebut dengan partial discharge yang lokasi dan mekanisme terjadinya akibat adanya internal discharge.
atau gas biasanya dianggap 1. Dengan demikian bila di dalam isolasi padat terdapat void yang berisi gas, maka pada saat beroperasi, gas menahan tekanan medan listrik yang lebih besar dibanding isolasi padat seperti yang gambar 1. Padahal kekuatan isolasi gas jauh lebih kecil dari isolasi padat. Dengan demikian, pada saat isolasi padat masih menahan kuat medan listrik jauh di bawah ambang kekuatannya, gas yang berada di dalam void mungkin sudah tidak mampu lagi menahan kuat medan listrik yang dialaminya. Akibatnya gas sudah mengalami breakdown, sementara isolasi padat masih dalam kondisi sehat. Kejadian ini disebut dengan partial discharge yang lokasi dan mekanisme terjadinya akibat adanya internal discharge.
Bila di dalam
kabel atau peralatan berisolasi polimer padat terdapat tonjolan atau permukaan
konduktor yang runcing menyerupai ujung jarum pada interface antara lapisan
isolasi polimer dan konduktor maka tekanan medan listrik terpusat pada ujung
jarum tersebut sehingga bagian isolasi yang berada pada ujung jarum mengalami
tekanan medan listrik yang lebih tinggi yang dapat mengakibatkan terjadinya
peristiwa partial discharge. Titik
ujung lancip yang asli biasanya sangat kecil untuk dapat diidentifikasi dan
terbentuk dari ketidakteraturan yang normal dari batas setiap material. Pada
medan listrik beberapa ratus kV/mm, elektron yang terinjeksi tidak dapat
menghilangkan energi kinetik yang diperoleh dari medan listrik dalam interaksi
elastis dengan molekul polimer dan lalu meningkatkan energi elektron hingga
elektron tersebut mencapai energi beberapa eV yang cukup tinggi untuk interaksi
tak elastis yang memicu eksitasi molekul, membangkitkan pasangan elektron/hole
atau bahkan gangguan pada ikatan molekul polimer.
Gambar distribusi medan listrik pada void dan permukaan konduktor yang runcing
Dalam skala laboratorium dipresentasikan dengan geometri atau elektroda
jarum-bidang, bila pengaruh muatan ruang pada pengurangan medan diabaikan dan
bila jarak antarelektroda (d) jauh lebih besar daripada radius ketajaman jarum (r),
dan tegangan yang diterapkan (V) maka medan listrik maksimum (Em) di sekitar ujung jarum telah dinyatakan
oleh Mason dengan persamaan :
dengan :
V =
tegangan yang diterapkan (kV)
r =
jari-jari pada bulatan ujung jarum (mm)
d =
jarak antara elektroda (mm)
Gambar Elektroda Jarum Bidang
b.
Surface discharge
Surface discharge atau pelepasan muatan permukaan adalah pelepasan muatan dari
konduktor ke media gas atau cair dan terjadi pada permukaan material isolasi
padat yang tidak tertutupi oleh konduktor.
Gambar Konsep dasar surface discharge
Bila pada suatu sistem peralatan
berisolasi padat terjadi peristiwa pelepasan muatan permukaan ini, maka arus
akan mengalir pada permukaan isolasi. Besar arus permukaan ini ditentukan oleh
tahanan permukaan sistem isolasi. Arus ini sering juga disebut arus bocor atau
arus yang menyelusuri permukaan isolasi. Arus bocor menimbulkan panas yang
mengakibatkan terjadinya penguraian bahan kimia yang membentuk permukaan
isolasi. Efek nyata dari penguraian ini adalah timbulnya jejak arus atau
saluran aliran arus pada permukaan isolasi sehingga menyebabkan kenaikan
tegangan pada daerah sekitarnya yang selanjutnya akan menimbulkan tekanan
dielektrik yang berlebihan pada sistem isolasi. Proses ini berjalan
terus-menerus sehingga akhirnya terjadi suatu kegagalan. Gejala ini dinamakan
gejala tracking.
c.
Corona Discharge
Korona atau corona discharge adalah peristiwa
pelepasan muatan pada media isolasi cair atau gas yang berada di sekeliling
konduktor. Korona disifatkan sebagai terjadinya pelepasan muatan
yang bermula dari suatu kawat atau konduktor bila nilai medan listrik pada
permukaaan kawat tersebut melampaui nilai tertentu. Pelepasan muatan ini pada
umumnya terjadi pada gas atau udara. Pelepasan muatan ini terjadi karena adanya
ionisasi dalam udara yaitu lepasnya elektron dari molekul udara akibat radiasi ultraviolet, radiasi radioaktif,
radiasi sinar kosmis dan sebagainya. Oleh karena lepasnya elektron, maka
apabila di sekitarnya terdapat medan listrik maka elektron – elektron bebas ini
mengalami gaya yang mempercepat geraknya sehingga terjadi benturan dengan
molekul lain. Akibatnya timbul ion-ion dan elektron-elektron baru. Proses ini
berjalan terus- menerus dan jumlah elektron bebas semakin banyak.
Gambar Konsep
dasar Corona discharge
Korona sering terjadi pada kawat transmisi
tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi terutama pada bagian yang kasar,
runcing atau kotor. Korona
mengeluarkan cahaya berwarna ungu muda, suara mendesis dan menimbulkan panas.
2 komentar:
makasih,, bagus ini penjelasannya
gambarnya kok tidak muncul ya
Posting Komentar